Omongannya Jadi Duit Dianggap Wanita Paling Berpengaruh

Omongannya Jadi Duit Dianggap Wanita Paling Berpengaruh

Jumat, 20 Maret 2015
1DKN.com - Bagi para pelaku ekonomi, nama Janet Yellen kini terkesan angker. Sebagai Gubernur The Federal Reserve/The Fed (bank sentral Amerika Serikat), perempuan ini memang bisa menentukan nasib ekonomi dunia.

Kini, apa pun pernyataan Yellen bisa menggerakkan pasar keuangan global. Misalnya pernyataan usai pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Februari lalu yang menyatakan The Fed masih akan bersabar untuk menaikkan suku bunga.

"Hasil kajian FOMC menyatakan perlu bersabar untuk memulai normalisasi kebijakan. Artinya, komite menilai belum ada jaminan bahwa ekonomi akan terus membaik," sebut Yellen saat itu seperti dikutip dari CNBC, Rabu (18/3).

Pernyataan Yellen yang masih bersayap ini diinterpretasikan sendiri oleh para pelaku pasar. Awalnya, investor memperkirakan kenaikan suku bunga terjadi pada Juni tetapi setelah pernyataan di atas proyeksinya jadi mundur ke September.

Yellen memang tidak pernah memberi petunjuk yang jelas. Namun setiap kata-kata Yellen mengundang para 'ahli tafsir' di pasar keuangan untuk memberikan interpretasi.

"Bila ekonomi terus membaik, maka komite akan mulai mempertimbangkan kenaikan The Federal Funds Rate. Sebelum itu terjadi, komite akan terus memberikan arahan kebijakan," sebut Yellen.

Kini pasar tengah harap-harap cemas karena FOMC akan menggelar pertemuan.

Pelaku pasar pun mencari-cari petunjuk soal apa yang akan dikatakan Yellen. Santer disebutkan kata sabar akan dicabut dan The Fed akan memberi petunjuk yang lebih jelas soal kenaikan suku bunga.

"Penghapusan kata sabar sudah diperkirakan investor. Ketika Yellen masih mengatakan sabar, maka dolar AS akan melemah," kata Sean Callow, Senior Currency Strategist di Westpac seperti dikutip dari Reuters.

Pasalnya, ketika Yellen mengatakan The Fed masih akan menahan suku bunga maka investor akan kembali berminat untuk 'memburu' aset-aset di luar Negeri Paman Sam. Bursa saham dunia akan menguat, dan mata uang global (termasuk rupiah) bisa lebih 'perkasa'.

Namun bila Yellen tak lagi sabar, maka mata seluruh investor akan tertuju ke AS. Investasi di AS akan semakin menarik karena suku bunga naik, sehingga keuntungan pun berlipat.

Pernyataan Yellen begitu 'sakti', bisa menentukan nasib dolar AS dan seluruh mata uang dunia. Maka tidak salah saat ini bisa dibilang Yellen adalah perempuan paling berkuasa di dunia. (red/detikfinance)