Batam(dkn.co) – Sebanyak 30 orang peserta dari
berbagai perusahaan mengikuti ujian tertulis pelatihan bidang drafter autocad
pada hari pertama pelatihan tenaga kerja yang digelar Dinas Tenaga
Kerja(Disnaker) Kota Batam, Senin(21/3/2016) pagi.
Kepala
Bidang Pelatihan Disnaker Batam, Luhut Marbun menyatakan, ujian pelatihan bagi
peserta yang telah bekerja ini akan dilakukan selama 4 hari berturut-turut
yakni mulai hari Senin (21/3/2016) hingga kamis (24/3/2016).
Pelatihan
ini sendiri diikuti oleh 220 peserta yang sudah bekerja untuk mendapatkan
sertifikasi dan meningkatkan keterampilan kompetensi.
“Hari ini ada 30 pekerja
yang mengikuti ujian drafter autocad, dan untuk hari berikutnya akan digelar
ujian tertulis bidang welding inspector, bahasa inggris dan Ahli K3,” jelas
Luhut.
Luhut
mengatakan penyelenggaraan ujian hari ini(Senin,red) dibagi dalam dua gelombang
yakni pukul 09.00 pagi untuk gelompang pertama dan pukul 10.30 WIB untuk
gelombang kedua.
“Ujian
hari ini dibagi menjadi dua gelombang yakni gelombang pertama sebanyak 15 orang
peserta dan dimulai dari pukul 09.00 WIB hingga 10.30 WIB. Gelombang kedua
pukul 10.30 WIB hingga Pukul 12.00 WIB,”ucapnya.
Menurut
Luhut hasil dari ujian tertulis ini nantinya akan diumumkan di website Disnaker
batam dan juga dipapan pengumuman yang ada.
“Dengan
pelatihan ini, kita berharap 220 peserta yang ada bisa bersaing dengan pekerja
asing,” jelasnya.
Robi
Eko, salah satu pekerja PT Smotech ketika diminta tanggapannya soal ujian
tertulis tersebut mengaku kesulitan dalam soal mengambar.
“Yang
susah pada soal menggambar mas, tapi setelah diberi arahan oleh pengawas bisa
juga selesai walaupun waktunya agak lama,”ujarnya.
Ia
mengaku sangat senang bisa mengikuti pelatihan yang digelar Dinas Tenaga Kerja
Kota Batam tersebut karena akan kemampuannya akan makin meningkat dan
mendapatkan sertifikat.
“Senanglah
mas, dengan mengikuti pelatihan ini saya mendapatkan sertifikat yang diakui
oleh negara lain, dan nantinya akan lebih mendapatkan pekerjaan,”jelasnya.
Meski
demikian, ia berharap tahun depan lebih banyak lagi peserta yang bisa mengikuti
pelatihan.
“Tahun
ini yang diserap masih sedikit mas, mudah-mudahan tahun depan lebih banyak lagi
pekerja yang bisa ikut dan dapat sertifikat, supaya kita kita tidak kalah
bersaing dengan pekerja asing,” pungkasnya.
(red/jef)