Pekab Karimun Dapat Bantuan Dana CSR Dari Bank Riau Kepri

Pekab Karimun Dapat Bantuan Dana CSR Dari Bank Riau Kepri

Selasa, 12 Februari 2019
Karimun,dinamikakeprinews.co- Bupati Karimun Aunur Rafiq mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Bank Riau Kepri, yang telah memberikan bantuan kendaraan operasional kepada Pemerintah Kabupaten Karimun (Pemkab) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

Hal tersebut disampaikan usai menerima bantuan kemitraan berupa 3 unit mobil pick up dan 3 unit sepeda motor, yang dilakukan oleh Direktur Operasional Bank Riau Kepri, Denny Mulia Akbar, di halaman rumah dinas Bupati, Selasa (12/2/19)

Bupati menjelaskan, kendaraan operasional seperti pick up diperuntukkan bagi pengelolaan lingkungan. Pasalnya sarana dan prasarana untuk bidang tersebut masih minim.

Kendaraan ini kita fokuskan untuk penataan lingkunan, karena sarana dan prasarananya masih kurang. Selain itu pemerintah juga telah mengajukan kepada Bank Riau Kepri mendaftarkan mulai Ketua RT, RW, petani, nelayan, tokoh masyarakat di Kabupaten Karimun sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan,"terang Rafiq

Sementara itu, Direktur Operasional Bank Riau Kepri Denny Mulia Akbar menambahkan, bantuan yg diserahkan kepada Pemkab Karimun sebagai wujud kemitraan terhadap pemerintah daerah.

Meski kondisi ekonomi saat inj tidak begitu cerah, Bank Riau Kepri masih bisa memberikan kontribusi untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD). Melalui program CSR kita wujudkan kemitraan yang harmonis ini,” kata Denny

Bantuan program CSR ini diserahkan dalam bentuk barang atau kegiatan yang diperuntukan untuk kepentingan masyarakat, ini sudah kesepakatan pemegang saham. Disamping dividen diberikan kepada pemerintah selaku pemegang saham,” lanjut Denny

Menurutnya, Dana CSR Bank Riau Kepri mencapai Rp 21 Milyar per tahun, diperuntukkan kepada seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di Riau dan Kepri. Penggunaannya disesuaikan pengajuan masing-masing daerah

Dana CSR Bank Riau Kepri untuk Kabupaten Karimun yang belum terpakai dari tahun 2013-2016 sejumlah Rp 300 juta. Kemudian di tahun 2017 masih tersisa Rp 190 juta. Sisa ini tidak akan hilang,” ungkap Denny.




Red/Iqbal