Sinergi Jaga Kedaulatan Maritim Indonesia, Bea Cukai Gelar Operasi Gabungan Bersama Lantamal IV Tanjungpinang

Sinergi Jaga Kedaulatan Maritim Indonesia, Bea Cukai Gelar Operasi Gabungan Bersama Lantamal IV Tanjungpinang

Jumat, 31 Desember 2021


DinamikaKepriNews – Batam, Jelang pergantian tahun 2021, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea

dan Cukai Khusus Kepulauan Riau (Kanwil DJBC Khusus Kepri) dan Kantor Pelayanan

Utama Bea Cukai Batam (KPU BC Batam) bersama Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV

 (Lantamal IV) melaksanakan Apel Pembukaan Operasi Gabungan dengan sandi operasi

“Lancang Kuning” di Dermaga Pelabuhan Bintang 99, Kota Batam, Kamis, (30 Des 2021).



Operasi Gabungan tersebut merupakan salah satu tindak lanjut atas penandatanganan

Memorandum of Understanding (MoU) antara Menteri Keuangan dan Panglima TNI tentang

pengamanan penerimaan negara.


Operasi yang diselenggarakan dalam kurun waktu dua

pekan tersebut diselenggarakan dengan tujuan menangkal dan menindak pelanggaran

hukum di laut, khususnya di perbatasan laut Indonesia - Singapura dan Indonesia - Malaysia.


“Penyelenggaraan operasi bersama ini secara langsung maupun tidak langsung memiliki

pengaruh positif terhadap keselamatan dan keamanan para pengguna laut, juga sekaligus

meningkatkan kesepahaman dan hubungan antarinstansi penegak hukum di laut,” ujar

Kepala Kanwil DJBC Khusus Kepri, Akhmad Rofiq selaku penerima apel.


Pada kesempatan yang sama, Kepala KPU BC Batam, Ambang Priyonggo menyampaikan

bahwa perairan perbatasan Indonesia dengan negara tetangga seperti Singapura dan

Malaysia merupakan perairan strategis dengan kepadatan lalu lintas kapal yang rawan akan

potensi pelanggaran hukum di laut seperti adanya penyelundupan.


Maka tentunya sinergi dan

kolaborasi antar instansi sangat diperlukan untuk mewujudkan perairan perbatasan yang

kondusif.


“Kami harapkan agar operasi bersama ini dapat berjalan optimal sesuai dengan prosedur dan

senantiasa mengutamakan keamanan dan keselamatan personel, material dan dokumen

serta tetap menerapkan protokol kesehatan” ujar Ambang Priyonggo.


Senada dengan Rofiq dan Ambang, Wakil Komandan Lantamal IV, Kolonel Marinir Andi

Rahmat M menyampaikan bahwa tidak hanya tindak penyelundupan, pelanggaran

kedaulatan negara seperti kapal asing yang memasuki wilayah perairan Indonesia terutama

di Kepulauan Riau secara ilegal juga menjadi target operasi gabungan tersebut.


“Hal-hal demikian dapat mengganggu kedaulatan Indonesia, sinergi antar instansi diperlukan

dalam melaksanakan penegakan hukum di laut, terutama di Perairan Perbatasan Indonesia,” ujar Andi.


Operasi gabungan tersebut melibatkan Kanwil DJBC Khusus Kepri, KPU BC Batam, PSO BC

Tanjung Balai Karimun, PSO BC Batam sedangkan dari TNI AL melibatkan Lantamal IV,

Lanal Batam dan Lanal Tanjung Balai Karimun.


Operasi dilaksanakan dengan menurunkan berbagai jenis kapal. Bea Cukai melibatkan Kapal

Patroli BC 20011, Kapal Patroli BC 9002, Kapal Patroli BC 10022, Kapal Patroli BC 1410,

Kapal Patroli BC 7004, Kapal Patroli BC 10017 dan Kapal Patroli BC 1001, sedangkan dari

TNI AL menerjunkan KAL Mapor, KAL Nipah, KAL Pelawan dan Sea Rider yang tentunya

memiliki spesifikasi yang dapat mendukung penegakan kedaulatan maritim Indonesia,

khususnya di perairan Kepri.


Apel gabungan juga dihadiri perwakilan dari Kantor Kamla Zona Maritim Barat, Kogabwilhan

I, Guskamla Koarmada I, BNN Provinsi Kepri, Polairud Polda Kepri, Imigrasi Batam, KSOP

Khusus Batam, PSDKP Batam, BKIPM Batam, Dishub Batam, dan instansi terkait lainnya.


(HB)