Makna Kebangkitan pada Perayaan Paskah

Makna Kebangkitan pada Perayaan Paskah

Minggu, 31 Maret 2013
catsDinamika Kepri - Setelah menggelar rangkaian ritual Kamis Putih dan Jumat Agung, umat kristen di dunia akan merayakan hari raya Paskah

Dalam tradisi liturgi gerejawi kristen, Paskah adalah merupakan momen sekaligus perayaan penting yang sangat bersejarah di mana pada masa itulah pembebasan manusia dari lumpur dosa oleh Yesus Kristus. Begitu besarnya kasih Yesus Kristus terhadap umat manusia sehingga menuntut kita untuk mengenangnya dalam setiap tahunnya.

Paskah biasanya hanya diadakan dalam ruang gereja dalam bentuk kebaktian (misa), perjamuan kudus (ekaristi), dan paling banter aksi sosial dan mungkin acara rutin, mencari telur Paskah bagi anak-anak.
Paskah Kristen berpusat pada kebangkitan Kristus yang adalah puncak dari karya penyelamatan yang dikerjakan Kristus. Bagi iman Kristen, hal itu amat vital dan mendasar. Sedemikian pentingnya, Paulus bahkan mengatakan: tanpa Kebangkitan Kristus, iman Kristen runtuh dan tidak ada apa-apanya. Jadi, apabila pemahaman dan penghayatan akan Paskah kurang berkembang dan tidak mendalam, maka mudah diduga bagaimana nasib  dari iman Kristen.

Perayaan Paskah yang kita lakukan setiap tahun pada dasarnya bukanlah sekadar rutinitas gerejawi. Perayaan itu justru memiliki arti yang sangat penting. Beberapa hal yang dapat kita catat sebagai makna dari kebangkitan Yesus.
Pertama, kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Ia adalah Allah yang berkuasa atas maut. Alkitab memberikan bukti bahwa pagi-pagi benar ketika fajar menyingsing pada hari pertama minggu itu para wanita yang menengok kubur Yesus mengalami (Matius 28:1-2), gempa bumi yang hebat dan malaikat Tuhan datang menggulingkan batu yang ada di kubur Yesus.

Sejak peristiwa itu dari mulut ke mulut terdengar berita bahwa Yesus hidup dan bagkit. Dari peristiwa ini kita bisa menarik makna yang sangat penting bahwa Yesus adalah Allah yang tidak dapat dikekang oleh maut. Ia adalah Allah yang berkuasa atas kuasa maut.

Kedua, kebangkitan Yesus membuktikan bahwa janji-Nya tidak pernah gagal atau diingkari. Sebelum Yesus mati di kayu salib dan dikuburkan, Dia telah memberitahukan kepada para murid- Nya bahwa Ia akan diserahkan ke tangan orang berdosa dan akan mati, namun pada hari yang ketiga akan dibangkitkan (Luk. 24:7). Peristiwa Paskah adalah pembuktian janji Tuhan bagi semua umat manusia. Di samping itu kebangkitan- Nya merupakan peneguhan dari janji-Nya. Kristus bangkit dari kematian untuk menggenapi firman Tuhan, sejalan dengan itu Alkitab dalam I Kor. 15: 13-17 menjelaskan bahwa kebangkitan Yesus adalah penggenapan janji kehidupan yang kekal.

Ketiga, Paskah menunjukkan adanya pengharapan bagi orang percaya. Dengan kebangkitan Yesus dari kematian, maka sesuai dengan 1 Kor. 15:13-19 kita dianugerahi hidup kekal. Kita bisa berpikir secara logis dalam hal ini, jika Sang Pemberi Hidup tetap dalam kubur bagaimana mungkin kita akan mendapatkan hidup kekal? Tetapi syukur kepada Yesus Kristus yang mengalahkan kuasa dosa dan maut sehingga kita menerima hidup kekal. Paulus menekankan pentingnya peristiwa kebangkitan Yesus dalam iman Kristen. Orang-orang yang percaya kepada Tuhan selalu bertumpu pada iman dan pengharapan, jadi dengan peristiwa Paskah iman dan harapan kita makin diteguhkan.

Kebangkitan
Paskah telah mengubah sejarah kehidupan umat manusia. Lebih lagi semua orang yang percaya kepada Yesus. Paskah menjadi tonggak sejarah kehidupan iman kita. Kita mempercayai bukan Allah yang mati tetapi Allah yang hidup. Selain itu kita pun mengerti bahwa Yesus berbeda dari tokoh-tokoh agama di dunia ini. Tokoh agama di muka bumi ini hanya memiliki hari kelahiran dan kematian, tetapi hanya Yesus Kristus yang punya hari kebangkitan.
Kebangkitan itulah yang membawa pembebasan bagi kita dari kuasa dosa dan maut. Seperti yang Paulus tuliskan “Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut dimanakah kemenanganmu?” (1 Kor. 15:54-55).

Selanjutnya, dalam perayaan Paskah yang digelar setiap tahun, Paskah dimaknai sebagai hari kebangkitan yang telah membebaskan umat manusia dari lumpur dosa. Paskah dalam perspektif kebangkitan mengandung makna yang begitu beragam dalam sisi kehidupan manusia. Kalau dalam catatan sejarahnya, Paskah dimaksudkan dalam merayakan kebangkitan Yesus dari upaya pembebasan umat manusia dari beragam bentuk perbuatan dosa, namun kini perayaan Paskah dapat dilihat dalam perspektif yang lebih luas.

Paskah dapat direfleksikan sebagai kebangkitan dari ruang hidup yang sebelumnya berlumpur dosa, kebiasaan buruk, ketidakpedulian, keserakahan, ketamakan, kerakusan, kebencian dan sederet sikap buruk lainnya menuju kehidupan yang lebih manusiawi dan peduli terhadap sesama. Paskah harus mampu dimodernisasikan sesuai dengan tingkat dan kondisi kehidupan manusia masa kini sepanjang masih dalam koridor penyebaran kasih dan cinta terhadap sesama. Karena pada intinya, Paskah adalah merupakan momen dalam berbuat yang terbaik bagi sesama umat manusia. Oleh sebab itu, maka Paskah jangan hanya ditempatkan sebagai ritual tahunan yang tidak membawa dampak positif bagi perilaku manusia itu sendiri. Paskah juga jangan sampai hanya sebatas perayaan dengan berbagai bentuk kemeriahan pesta dan ritual kebaktian Gereja yang tidak membawa hikmah terhadap perubahan perilaku manusia itu sendiri. Dalam pemahaman yang lebih luas serta disandingkan dengan kondisi kekinian, Paskah harus dapat dijadikan momen untuk berbagi, berbuat dan ajang menebar kebaikan bagi sesama.

Perayaan paskah haruslah benar-benar dimaknai sebagai sebuah kebangkitan dalam mengalahkan maut dan dosa. Mengalahkan keserakahan, kerakusan, kebiadaban, kebrutalan serta sifat iri, dengki dan sejumlah perilaku berlumur dosa lainnya. Paskah harus mampu dijadikan inspirasi kebangkitan dalam rangka memulihkan peradaban, menyeberangi penderitaan menuju keadaan yang benar-benar pulih.

Paskah juga haruslah dapat dijadikan sebagai inspirasi dan motivasi guna meningkatkan kinerja, pengorbanan dan kepedulian terhadap sesama, bukan dengan menonjolkan kemunafikan dan keserakahan yang hanya akan melahirkan derita bagi manusia lainnya. Akhirnya, Selamat merayakan Paskah bagi seluruh umat atau jemaat yang sedang merayakannya. (Pardamean Simbolon, Ketua DPC IPI Kota Batam)