Ketua Macab Laskar Merah Putih Menyoroti Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Kabupaten Karimun

Ketua Macab Laskar Merah Putih Menyoroti Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Kabupaten Karimun

Rabu, 24 April 2024


Karimun - Pasca lebaran tahun 2024 masyarakat dihadapi kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Kabupaten Karimun.


Ketika ada penyuplai masuk ke kios-kios agen Gas 3 Kg mengakibatkan antrian panjang oleh masyarakat disebabkan diserbu masyarakat diberbagai tempat tinggal yang berbeda-beda.


Disebabkan di agen kios-kios tempat mereka tinggal tidak ada masuk, maka mereka menyerbu dimana ada agen Kios-kios Gas yang masuk yang mengakibatkan antrian panjang sampai beberapa meter panjangnya. Terjadi seperti di Agen Kios Gas Elpiji Wen yang terletak di jalan Raja Oesman Kelurahan Sungai Lakam Barat Kecamatan Karimun dan Agen Kios Gas Elpiji jalan Pertambangan Kelurahan Tebing Kecamatan Tebing,"(Kamis, 18/4/24)


Dalam kondisi ini, Muhammad Iqbal, S.H Ketua Ormas Markas Cabang Laskar Merah Putih (Macab LMP) Kabupaten Karimun, mengatakan dalam kondisi ini kita menyikapi persoalan kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg dikarimun, sehingga mengakibatkan antrian panjang disetiap Kios-kios Agen Gas Elpiji 3 Kg ketika mobil penyuplai Gas Elpiji masuk.


Kenapa kita menyebut langka dikarenakan terjadinya kelangkaan di setiap Agen Kios-kios Gas Elpiji 3 Kg terjadi antrian panjang masyarakat membeli Gas untuk kebutuhan mereka, kita bisa melihat masyarakat yang membeli tinggalnya berbagi tempat disebabkan di tempat dia tinggal tidak ada pasokan Gas Elpiji masuk di Agen Kios-kios Gas Elpiji,"imbuh Iqbal.


Maka dari persoalan ini kita mengajak Komisi II Dprd Kabupaten Karimun , Disperindag Karimun dan Pihak Kepolisian  harus bisa mengecek kondisi lapangan disetiap Agen Kios-kios Gas Elpiji 3 Kg bisa terjadi seperti ini dan mencari tahu penyebabnya apa dan solusinya juga apa.


Masyarakat Karimun pun tidak ingin juga membeli sampai antrian panjang tapi mau tidak mau harus kita antri buat kebutuhan dirumah, kalau tidak antri tidak mendapatkan Gas untuk dirumah walaupun memakan waktu buat nya. Saya berharap Pemerintah harus ambil andil dalam kejadian ini karena ini sering terjadi ketika masyarakat membutuhkan dan SPBE yang telah siap sampai saat ini belum bisa beroperasi dengan alasan terkendala Tenaga listrik untuk penyaluran SPBE sampai saat ini belum bisa mengalir yang diharapkan dari PT.Soma Daya Utama hingga saat ini belum tahu apa penyebabnya, kalau dari PT. PLN kaendalanya disebabkan kawasan tersebut terletak Zona di FTZ,"lanjut Iqbal.


Kalau terus menerus terjadi begini Pemerintah Pusat harus ikut andil dalam menyelesaikan permasalah ini supaya tidak berlanjut kedepan, karena peralihan Gas Elpiji 3 Kg ini karena Minyak Tanah dihapuskan tidak ada lagi, namun kenyataannya tetap sulit masyarakat mendapatkan Gas tersebut hanya mengandalkan SPBE Bintan ya kita pikir kendalanya kalau cuaca tidak bagus pengiriman Gas Elpiji tersebut terkendala,"pungkasnya Iqbal.


Ketika ditanya kesalahan satu Ibu Rumah Tangga RS (37), mengatakan dia rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkan Gas Elpiji untuk kebutuhan rumah tangganya walaupun banyak waktu terbuang menunggu mendapatkan Gas Elpiji tersebut.


Iya berharap kepada Pemerintah harus bisa menyelesaikan permasalah ini dan mencari solusi, kami tidak mau juga kayak gini terus harus antrian dan jauh lagi kami tinggal demi mendapatkan 1 tabung Gas Elpiji 3 Kg ini. Gimana setiap kami habis Gas Elpiji kami kami mudah mendapatkannya dan di Agen Kios-kios tempat kami tinggal ada,"tandasnya


Rd