Tanjungpinang - Sebanyak 216 Jamaah calon haji (JCH)
Kota Tanjungpinang yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter)
pertama mulai memasuki embarkasi Batam melalui Pelabuhan International
Sri Bintan Pura Tanjungpinang. Selasa (17/7).
Dari
total 216 Jemaah Calon Haji, ada 10 orang JCH Kota Tanjungpinang yang
menggunakan kursi roda akan diperlakukan secara khusus baik saat tiba di
embarkasi Batam maupun saat melaksanakan ibadah haji di Madinah dan
Mekkah.
Penjabat Wali
Kota Tanjungpinang, Drs. Raja Ariza,MM menyampaikan, bahwa sebelum
keberangkatan JCH ke embarkasi Batam, Pemerintah Kota Tanjungpinang
telah melaksanakan acara pelepasan JCH Kota Tanjungpinang. Untuk itu,
sebelum melaksanakan ibadah haji, ia mengimbau agar jamaah lebih banyak
meluangkan waktu untuk beristirahat.
"Kita berharap, semua jamaah dapat menjaga kondisi kesehatannya sampai ke tanah suci," pungkasnya.
Sejumlah
pejabat daerah mulai FKPD Kota Tanjungpinang, Asisten, Ketua LAM, Ketua
MUI, Kepala OPD serta sanak saudara JCH turun melepaskan keberangkatan
JCH tersebut.
Kepala
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tanjungpinang, Erman Zaruddin
mengatakan, ke 216 orang JCH Kota Tanjungpinang yang masuk dalam kloter
pertama mulai berkumpul di asrama haji Kota Batam. JCH Kota
Tanjungpinang akan berangkat pada 18 Juli 2018 menggunakan maskapai
Saudi Airline sekitar pukul 09.55 WIB melalui bandara Internasional Hang
Nadim, Batam.
"Pada kloter pertama ini, kita bergabung dengan kloter dari Anambas, Natuna, Lingga dan kelompok dari Batam," ungkapnya.
Erman
menjelaskan, pada tahun ini Kota Tanjungpinang mendapatkan tambahan
kuota haji. "Tahun lalu, Tanjungpinang hanya memberangkatkan sebanyak
214 orang, sedangkan tahun ini bertambah 4 orang, yakni menjadi 218
orang. Namun, ke 218 JCH ini tidak semuanya diberangkatkan pada satu
kloter, karena ada dua orang lainnya akan masuk pada kloter terakhir
yang berangkat pada 14 Agustus mendatang," ujar Erman.
Sejauh
ini, 216 orang JCH itu telah dinyatakan memenuhi syarat untuk
diberangkatkan menunaikan ibadah haji di tanah suci, Mekkah. Namun, ada
sekitar 10 orang JCH yang mengalami kondisi kurang baik yang membutuhkan
bantuan kursi roda saat berangkat maupun melaksanakan rangkaian ibadah
haji.
"Tapi, mereka yang
menggunakan kursi roda, apakah bisa terbang atau tidak, nanti ada
pemeriksaan kesehatan lagi di embarkasi Batam," bebernya.
Menurut
Erman, mereka yang menggunakan kursi roda akan mendapatkan perhatian
khusus dari petugas, baik di embarkasi maupun saat melakukan ibadah
haji. Karena, setiap embarkasi akan disediakan satu dokter dan dua orang
perawat. Bahkan, saat tiba di tanah suci, pihaknya akan menempatkan
mereka yang menggunakan kursi roda di kamar dekat dengan tim medis.
"Ketika
sampai di tanah suci, saya juga arahkan supaya yang sakit ini
diletakkan di kamar hotel agak dibawah, dan jangan jauh dengan dokter
kloter," tuturnya.
Erman
juga menambahkan, sebanyak 216 orang jamaah itu juga telah diberikan
tanda pengenal berupa kacu berwarna kuning dengan garis hijau bahkan
menyeragamkan warna koper. Hal ini dilakukan guna mempermudah para
jamaah haji untuk mencari rombongannya saat melaksanakan ibadah haji.
"Insya
Allah, kondisi penginapan kita di Mekkah itu tidak jauh dari Masjidil
Haram, tinggal lurus saja, bisa berjalan kaki," ujarnya.
***