Komentar
Atas kejadian kebakaran yang menimpa KMP. Sembilang di PT. KMS yang awalnya berjumlah 10 orang kini bertambah 2 orang korban yang tidak selamat bernama Hendrik (Mualim II KMP Sembilang) dan Mudai (Kepala Kamar Mesin KMP. Sembilang) yang terjebak di dalam KMP. Sembilang ketika melakukan investigasi ke dalam KMP. Sembilang jasad korban sudah hangus terbakar di dalam kapal.
Keseluruhan Korban yang selamat dan tidak selamat menjadi 12 orang korban dan 3 orang korban diantaranya meninggal dunia.
Kapolres Karimun, Hengky Pramudya turut mengantarkan salah satu jenazah korban kebakaran atas nama Surja di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Pangke Kecamatan Meral.
Selesai pemakaman korban kebakaran, Kapolres mengatakan atas seluruh jajaran Polres Karimun turut berduka cita atas musibah yang menimpa keluarga korban dan keluarga korban yang ditinggalkan tetap tabah atas musibah ini,"ucap Hengky.
Setelah itu, Kapolres Karimun juga memberikan santunan buat keluarga korban untuk meringankan beban keluarga korban yang ditinggalkan.
Bupati Karimun, Aunur Rafiq juga mengatakan atas kejadian ini meminta pengawasan Disnaker untuk menyelidiki kebakaran KMP. Sembilang saat Docking.
Kita serahkan kepada pihak kepolisian dan pengawas dari Disnaker Provinsi Kepri untuk menyelidiki kasus ini. Bagaimana safety di PT. KMS saat melakukan docking kapal,'' kata Aunur Rafiq.
Dalam kesempatan itu, Bupati mengungkapkan keprihatinannya dengan musibah kecelakaan kerja saat KMP. Sembilang naik docking di PT Karimun Marine Shipyard (KMS) tadi pagi,"Ucapnya Rafiq.
Dari 10 korban, enam orang merupakan anak buah kapal, dan empat orang merupakan pekerja PT KMS.
Kapal roro KMP Sembilang yang biasanya melayani rute Karimun-Tanjungpinang ini terbakar diiringi ledakan yang menimbulkan kepulan asap tebal,"ungkapnya Rafiq
Ketua DPRD Karimun, M.Yusuf Sirat juga menyampaikan keprihatinannya atas kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan galangan kapal tersebut.
Dia juga meminta setiap perusahaan mengevaluasi prosedur K3 (keselamatan, kesehatan kerja) sehingga musibah tersebut tidak terulang kembali.
"Kita minta kepada pengawas ketenagakerjaan dari Disnaker Kepri untuk menelusuri musibah ini, karena yang punya wewenang untuk menangani masalah ini adalah provinsi,'' terangnya Ketua DPRD Karimun.
Kita akan pertanyakan kinerja pengawas ketenagakerjaan mengingat kecelakaan kerja di PT KMS sudah yang ke sekilan kalinya. Beberapa waktu lalu, kecelakaan kerja juga terjadi beberapa kali di PT. Multi Ocean Shipyard (MOS)
"Tahun ini saja sudah dua terjadi kecelakaan kerja dengan korban meninggal dunia lebih dari satu orang,"ungkap Ketua DPRD Karimun.
M.Arsyad, salah satu korban kebakaran yang lukanya cukup parah yang awalnya di rawat di RSBT kini dirujuk Rumah Sakit Muhammad Sani untuk penangan lebih lanjut untuk luka bakar yang dialaminya.
Jrnl/iqbal