Tanjungpinang : Sebanyak 636 tenaga honorer sekolah di lingkup Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) akan diangkat menjadi pegawai tenaga kependidikan (PTK) Non-ASN pada 2024. Pengangkatan ratusan tenaga honorer sekolah menjadi PTK Non-ASN sudah disepakati DPRD bersama pihak Pemprov Kepri. "Honorer sekolah dimaksud, yakni tenaga pendidik maupun kependidikan," kata Anggota DPRD Kepri, Sirajudin Nur di Tanjungpinang, dikutip dari Antara.
Legislator yang membidangi masalah pendidikan itu menyebut
kesepakatan pengangkatan honorer sekolah menjadi PTK Non-ASN,
berdasarkan hasil rapat pembahasan APBD 2024 antara Komisi IV DPRD dan
Dinas Pendidikan Kepri, Kamis (9/11).
Dengan perubahan status honorer sekolah ke PTK Non-ASN, otomatis gaji
tenaga pendidik dan kependidikan akan dibayarkan melalui APBD Kepri
dengan asumsi besaran sekitar Rp2,5 juta hingga 2,8 juta per bulan
sesuai tingkat pendidikan.
"Sebelumnya, honorer sekolah hanya mendapatkan gaji sekitar Rp500 ribu
per bulan," kata Sirajuddin Nur.
Baca Juga:
UU ASN Baru Belum Jadi Solusi Terbaik,
Honorer K2 Teknis
Administrasi Merasa di-PHP
Dia menjelaskan, gaji honorer sekolah selama ini dibiayai dari pungutan
sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), sehingga tidak mampu menopang
kebutuhan hidup layak bagi para honorer.
Disebutkan, jumlah tenaga honorer sekolah saat ini kurang lebih 636
orang, terdiri dari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dan tersebar
di tujuh kabupaten/kota se-Kepri.
Dikatakan Sirajudin Nur, seharusnya gaji guru honorer dan tenaga
kependidikan minimal setara UMK atau UMP.
Baca Juga:
Semangat Honorer Tendik Bangkit Lagi, Ada Harapan dari DPR RI
Jika cuma mengandalkan uang SPP, nominal gaji yang diterima tenaga
honorer tidak cukup memadai.
"Makanya, kami minta Pemprov Kepri mengangkat tenaga honorer menjadi PTK
Non-ASN yang gajinya dibiayai APBD,” tuturnya.
Dia juga mengapresasi Dinas Pendidikan Kepri karena menyetujui perubahan
status honorer sekolah ke PTK Non-ASN.
Dengan begitu, lanjutnya, tenaga pendidik dan kependidikan di Kepri
makin sejahtera dan kualitas pendidikan pun diharapkan makin meningkat.