Ekonomi China Bayangi Amerika Serikat

Ekonomi China Bayangi Amerika Serikat

Sabtu, 15 Juni 2013
aDinamika Kepri - Amerika Serikat sempat terkejut dengan perkembangan ekonomi di Asia, khususnya negara China. Pasalnya, saat ini, negeri Tirai Bambu terus berinvestasi untuk masa depan mereka, mulai dari menciptakan lapangan kerja, membangun infrastruktur, mengembangkan pendidikan dan teknologi hingga meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB).

Bahkan mantan tentara AS dan anggota senator, John McCain, mengakui dalam perak Irak, Amerika menghabiskan US$ 3 triliun. AS memiliki jumlah tentara yang banyak dan mampu membuat kapal perang canggih. Tetapi infrasturktur hancur, sistem pendidikan dan lapangan pekerjaan terlupakan.

Dalam artikel yang dimuat marketwatch.com, Paul B Farrel, menilai Asia telah jalan cepat di depan AS dan memenangkan perang ekonomi. "Pada tahun 2015 mendatang, PDB China akan menyalip Amerika," jelasnya, (13/6).

Farrel juga menyayangkan sikap Kongres AS yang menolak menggerakan ekonomi yang mampu menciptakan lapangan kerja. AS adalah musuh terburuk dalam perang ekonomi dalam sejarah dunia.
Menurutnya, Washington tanpa kompromi dengan obsesi penghematan, menekan pertumbuhan ekonomi AS.

"Itu membunuh peran kami sebagai negara adidaya. Sekaligus membunuh masa depan kita dan Asia menyukainya," katanya. Pada tahun 2040, diperkirakan PDB China mampu mencapai 40% dari PDB dunia. Sementara PDB Amerika menyusut hingga14%.

Sementara itu, peraih nobel ekonomi, Robert W Fogel, dalam tulisannya menyebutkan bahwa China mampu mencuri hal-hal terbaik dari sistem kapitalisme AS. China mampu menjadi negara adidaya ekonomi baru. Pada tahun 2040 perekonomian China akan mencapai US$ 123 triliun, atau hampir naik tiga kai lipat output ekonomi dunia tahun 2000 lalu