Saham Bakrie Telecom Anjlok

Saham Bakrie Telecom Anjlok

Senin, 16 Maret 2015
[caption id="attachment_49" align="alignleft" width="394"]Bakrie Telecom diancam kebangkrutan Bakrie Telecom diancam kebangkrutan[/caption]

JAKARTA - Performa Bakrie Telecom yang merupakan penyedia jasa CDMA, Esia di pasar saham sempat memunculkan isu anak perusahaan Bakrie Group itu di ambang kebangkrutan.

Kepala Riset PT Universal Broker, Satrio Utomo mengatakan, kinerja Bakrie Telecom memang sudah mengkhawatirkan sejak tahun lalu. Ini karena jumlah utang mereka yang terus membengkak.

“Masalah lain yang dihadapi Bakrie Telecom kan CDMA itu semuanya akan dipindah ke GSM. Nah, mereka harus merger. Kabarnya Smartfren akan membeli Bakrie tetapi sepertinya rencana itu tidak jadi terlaksana,” kata Satrio seperti dikutip suara.com, Senin (16/3/2015).

Satrio menambahkan, saat ini saham BTEL hanya diperdagangkan di pasar nego dengan bid offer 5 melawan 10. Artinya, kata dua, harga saham BTEL sudah mencapai nyaris di titik nadir.

Berdasarkan laporan keuangan hingga kuartal III pada 2014, Bakrie Telecom mencatat kerugian Rp2,2 triliun. Jumlah itu meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2013 yaitu sebesar Rp1,5 triliun.

Tahun ini, sejumlah karyawan Bakrie Telecom dikabarkan sudah dirumahkan. Beberapa waktu lalu, Presiden Direktur PT Bakrie Telecom, Jastiro Abi berencana untuk melakukan PHK kepada karyawan pada kuartal kedua tahun ini. Saat ini, Bakrie Telecom mempunyai 1.300 karyawan.