Bankir minta waktu untuk kredit single digit

Bankir minta waktu untuk kredit single digit

Rabu, 02 Maret 2016
Jakarta. Langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menurunkan batas atas (capping) bunga deposito tidak langsung berimbas pada penurunan bunga kredit. Pasalnya, para bankir memerlukan waktu untuk menghitung ulang biaya dana atau cost of fund yang akan terpangkas dari penurunan bunga. Jika biaya dana turun tinggi, maka ada ruang penurunan bunga kredit.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono menyampaikan, langkah ini memang akan memberikan dampak penurunan bunga kredit namun tidak akan besar karena bank membutuhkan waktu untuk menurunkan bunga kredit. Nah, untuk bunga kredit single digit akan diterapkan secara bertahap. "Kemungkinan, masyarakat menikmati bunga single digit di tahun ini," katanya, Rabu (2/3).

Rasio penurunan bunga kredit akan sama seperti seperti pemangkasan bunga simpanan. Maryono menambahkan, BTN memberikan bunga kredit paling rendah 12,5% untuk kredit konstruksi. Sedangkan bank berpelat merah ini juga menerapkan bunga kredit rendah untuk sementara. Misalnya, bunga kredit pemilikan rumah (KPR) komersial sebesar 6,6% selama 1 tahun dan bunga kredit KPR subsidi sebesar 5%.
Direktur Utama PT Bank Jawa Barat-Banten Tbk Ahmad Irfan mengatakan, pihaknya akan menurunkan bunga kredit dengan syarat bank-bank lain ikut menggunting bunga, namun bunga kredit tidak akan turun dalam waktu dekat, karena biaya dana masih tinggi. "Kami akan menurunkan bunga kredit sesuai dengan penurunan bunga simpanan," tambahnya.


KS